Prediksi Kondisi Dunia Traveling Setelah Berakhirnya Pandemi. Wisata Outdoor Pasti Diserbu Nih~


Semenjak pertama virus corona ada sampai ini hari menebar ke penjuru dunia banyak bagian ekonomi yang lumpuh. Salah satunya bagian yang sangat terpengaruh adalah pariwisata. Faktanya cukup jelas, banyak negara yang menetapkan lockdown serta larang penduduknya melancong keluar dari rumah. Akhirnya beberapa tempat pariwisata yang umumnya ramai didatangi pada hari libur jadi sunyi senyap.


Ini hari kita kenal arti ‘the new normal'. Arti baru ini ada sebab rutinitas diam diri di dalam rumah dan kesiagaan pada permasalahan kesehatan. Nah, berdasar the new normal ini, jika kelak epidemi ini selesai, kurang lebih akan ada perkembangan tidak ya di dunia travelling? Tentunya jawabannya ada. Memang apa saja rutinitas yang akan beralih? Yuk baca penjelasan perkiraannya berikut ini!

Hal pertama yang tentu beralih adalah keamanan transportasi, khususnya di dunia penerbangan. Seperti kita ketahui, virus corona dapat menebar sebab arus jalan raya antar negara. Jika awalnya kontrol kemanan cuman sekitar kelengkapan jati diri, dapat jadi nanti beberapa traveller harus bawa surat info sehat saat melancong. Kecuali keamanan negara akan menetapkan tingkat penjagaan. Misalnya keharusan kenakan masker atau kontrol temperatur badan. Situasi ketat itu bisa dimaklumi mengingat banyak negara yang masih waspada sesudah epidemi Corona mengonsumsi beberapa korban jiwa.

Harus disadari, sebelumnya ada virus corona beberapa traveller itu kurang memerhatikan permasalahan kebersihan serta kesehatan diri. Serta jarang-jarang sekali beberapa pelancong yang bawa beberapa obat atau kotak P3K di tas mereka. Nah sesudah virus corona ini selesai, rutinitas itu kemungkinan beralih. Beberapa traveller semakin lebih awas pada situasi kebersihan serta kesehatan diri. Tidak aneh bila hand sanitizer, beberapa obat serta masker jadi barang bawaan harus waktu pergi berlibur.

Sama seperti yang sudah kita ketahui, lapangan terbang serta pesawat terbang ialah lokasi yang mempunyai potensi jadi penebaran virus corona. Sebab bukti itu, waktu berlibur, beberapa pelancong akan memakai cara slow tourism. Kita semakin lebih pilih melancong memakai mobil pribadi untuk sampai ke tujuan. Dengan cara automatis kita akan hindari keramaian. Dalam tempo spesifik mungkin transportasi kereta api atau pesawat terbang akan dijauhi beberapa pelancong.

Seterusnya, beberapa pelancong semakin lebih pilih rekreasi lokal. Loh kok begitu? ya mengingat situasi tiap negara yang lain. Sebutlah saja, ketentuan serta peraturan lockdown di setiap negara berlainan. Rasa-rasanya tidak mungkin beberapa orang akan liburan serta melancong ke beberapa negara lain. Mereka semakin lebih pilih pariwasa lokal untuk liburan. Misalnya, orang Jogja akan malas ke kota Bandung sesudah corona, mereka semakin lebih pilih berekreasi ke pantai di Gunung Kidul atau berfoto-foto ria di Candi Borobudur. Karena jarak yang dekat di rasa bisa menghindari mereka dari bahaya virus corona.

Paling akhir, beberapa traveller akan membidik tempat rekreasi outdoor. Mengapa? sebab virus corona sudah memaksakan kita diam diri di dalam rumah semasa beberapa bulan. Traveler akan cari situasi alam yang beri kesegaran. Dengan nalar itu, pelancong semakin lebih membidik udara fresh di pedesaan, pegunungan serta pantai. Jangan terkejut jika pendaki gunung bertambah beberapa dari umumnya.

Nah itu ia perkiraan beberapa hal yang akan beralih di dunia travelling. Pokoknya seandainya memang betul virus corona telah lenyap, rutinitas untuk hidup sehat serta siaga pada kebersihan tetap akan melekat pada kita.



 

Postingan populer dari blog ini

Negara-negara yang Hilang dari Peta

Cara efektif dalam berbelanja

Menegangkan, Kala Dua Pesawat Ryanair Hampir Tabrakan